Tantangan Pemimpin Terpilih

Baca Juga

Di balik itu, dia juga mesti membuat terobosan alternatif agar menciptakan nuansa baru bagi daerah yang dipimpinnya. Dalam tulisan ini, saya coba mengelaborasi beberapa persoalan yang harus dicari solusinya oleh pemimpin terpilih sambil memikirkan berbagai terobosan baru yang barangkali penting untuk segera dilaksanakan.

Distorsi

Salah satu pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemimpin terpilih adalah merestorasi lagi distorsi sosial yang disebabkan oleh adanya perbedaan pilihan politik.

Sebab, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pilkada kita telah menyebabkan “keretakan sosial” dan mendegradasi keadaban ruang publik. Harus pula diakui bahwa praksis pilkada itu kian menghancurkan kehormatan demokrasi hingga berkeping-keping.

Polarisasi dan dikotomisasi menjadi pemandangan yang nyaris pasti ditemukan dalam konteks dan ruang sosial rakyat pra dan post-pilkada. Sejurus dengan itu, hak politik rakyat direduksi dan dipelintir oleh kepentingan-kepentingan tertentu.

Alih-alih menjadi momentum yang bertujuan memilih “nahkoda” daerah, pilkada malah berubah menjadi monster sosial yang melahap habis kesucian demokrasi. Hak politik rakyat disetir berdasarkan ambisi-ambisi pragmatis.

Rakyat digiring dan dijebak ke dalam perspektif politik kubu-kubuan dan hal itu diyakini masih bertahan sampai sekarang.

Keengganan sebagian kelompok masyarakat untuk menerima pemimpin terpilih yang disertai dengan caci maki terhadap sistem demokrasi yang konon tidak berjalan demokratis, merupakan bukti betapa legitimasi pemimpin terpilih belum menjadi acuan bagi rakyat untuk menerimanya.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini