Floresa.co – Lucius Karus, pengamat politik meminta Bupati Agustinus Ch Dulla dan Wakil Bupati Maksimus Gasa untuk tidak membangun mimpi, bahwa memekarkan Kabupaten Manggarai Barat merupakan jalan untuk memajukan pembangunan.
Pernyataan Lucius merupakan tanggapan atas wacana pemekaran kabupaten Mabar yang kini sedang ramai dibahas.
Ia mengatakan sulit memahami logika di balik upaya pemekaran ini, sementara Mabar saja masih merana.
“Daerah induk saja merana, bagaimana berharap kemajuan sekonyong-konyong muncul di daerah baru dengan modal penguasa yang gagal di daerah induk? Lalu apa makna pemekaran jika begitu?”, kata Lucius kepada Floresa.co, Kamis (11/12/2014).
Mungkin saja, kata dia, ide pemekaran muncul lantaran kecewa dengan kondisi Mabar saat ini.
“Tapi kegagalan pemerintah sekarang tak bisa dijawab dengan pembentukan kabupaten baru”, tegas Lucius.
Kata Lucius, jika tetap memaksakan pemekaran tanpa argumentasi jelas, maka dampaknya akan lebu buruk.
“Akan ada dua daerah dengan tingkat keterbelakangan serupa yang hidup berdampingan, yaitu Mabar dan Manggarai Barat Daya yang diwacanakan itu”, tegas Lucius, yang juga peneliti senior di Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi). (ARL/Floresa).
