Polisi Selidiki Longsor di Lokasi Galian C di Manggarai Timur yang Tewaskan Satu Anak dan Melukai Dua Lainnya

Pemerintah dan aparat penegak hukum sejauh ini belum menunjukkan geliat untuk menertibkan tambang-tambang galian C ilegal.

Floresa.co – Polisi sedang menyelidiki kasus longsor di lokasi galian C tidak berizin di Kabupaten Manggarai Timur yang menewaskan seorang anak dan melukai dua lainnya.

“Masih dalam lidik,” kata Iptu Jefrry Dwi Nugroho Silaban, Kasat Reskrim Polres Manggarai Timur saat dihubungi Floresa, Selasa, 28 Maret 2023 perihal penanganan kasus itu.

Peristiwa longsor di Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur itu terjadi pada Kamis pekan lalu, yang menewaskan seorang anak berusia 10 tahun. Dua anak lainnya mengalami cedera serius.

Valensius Tombor, Kepala Desa Colol mengatakan kepada Floresa bahwa galian C itu milik dua warganya dan lokasinya berada sangat dekat dengan pemukiman warga.

Galian C tersebut, katanya pada Senin sore, 27 Maret, belum mengantongi izin resmi dari pemerintah.

Ia tidak menjelaskan lebih rinci terkait alasan galian C tak berizin tersebut dibiarkan dan menyebut kasus tersebut “sudah ditangani oleh Polres Manggarai Timur.”

Menurutnya, selama ini aktivitas galian C tersebut digunakan oleh pemiliknya untuk kepentingan komersialisasi.

Iptu Jefry mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memanggil dua pemilik galian C tersebut untuk dimintai keterangan.

Informasi yang diperoleh Floresa dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa ketiga boca laki-laki di Kampung Colol itu tertimbun longsor saat mereka hendak berbelanja di salah satu kios di dekat lokasi galian C tersebut.

Longsor terjadi saat ketiga bocah itu bermain di dekat tebing galian C itu, sebelum mereka menuju kios.

Longsor itu terjadi setelah sebelumnya terjadi hujan selama sekitar sepekan di wilayah Colol.

Kasus bocah meninggal di lokasi galian C juga pernah terjadi di Pelu, Desa Golo Lobos, Kecamatan Lamba Leda Selatan, pada 6 Januari 2020.

Saat itu, seorang bocah 11 tahun tenggelam karena tidak bisa berenang saat mandi bersama teman-temannya di kolam hasil genangan air hujan di lubang bekas tambang pasir di dekat kampungnya.

Kendati sudah beberapa kali terjadi peristiwa yang menelan korban jiwa di sejumlah lokasi galian C, pemerintah dan aparat penegak hukum sejauh ini belum menunjukkan geliat untuk menertibkan tambang-tambang ilegal tersebut.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Gedung Sekolah di Manggarai Timur Rusak Diterjang Angin Saat Jam Pelajaran

Kejadian ini membuat peserta didik dan guru panik dan berhamburan ke luar kelas untuk menyelamatkan diri

Bicara Tuntutan Nakes Non-ASN, Bupati Manggarai Singgung Soal Elektabilitas, Klaim Tidak Akan Teken Perpanjangan Kontrak

Herybertus G.L. Nabit bilang “saya lagi mau menaikkan elektabilitas dengan ‘ribut-ribut.’”

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo