Dalam petisi di situs Change.org, Chelluz Pahun, warga Mabar yang juga aktivis inisiator petisi ini menyatakan, tindakan brutal Erlando sangat melukai lembaga pendidikan.
“Polisi yang seharusnya mengayomi malah bertindak tak etis dan main hakim sendiri. Tindakan brutal Erlando Sebo tentu saja juga mencemarkan nama baik lembaga kepolisian,” tulisnya.
Petisi itu, yang juga ditujukan kepada Kapolda NTT di Kupang sudah ditandatangani oleh puluhan orang.
“Institusi pendidikan seharusnya jauh dari namanya tindakan kekerasan, karna disanalah roh dari masa depan bangsa, mereka adalah penerus bangsa ini yg perlu di didik secara bijak agar kelak berguna bagi bangsa dan negara,” tulis Adi Jaya, salah satu pendukung petisi.
“Untuk itu lembaga pendidikan harus bebas dri segala bentuk tindakan premanisme, atau represif lainya yg bertolak belakang dgn pola pendikan aklak di negri kita , siapapun yg melakukanya maka org tsbt harus di hukum seberat beratnya, demikian juga dgn kasus yg menimpa anak atau saudara kita di SMK stelamaris yg mendapatkan tindakan represif dri oknum polisi, maka saya rekomendasikan agar oknum polisi tersebut harus dihukum dan dipecat dri kesatuan polisi RI secara tidak hormat,” lanjut Adi.
