Obet Gasa, putra dari Maxi Gasa menyatakan, bersama tim, mereka memburu Marsel setelah mendapat informasi bahwa Marsel memasuki ruangan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ndoso saat rekapitulasi suara.
”Kami mendapat Informasi dari masyarakat bahwa rekapitulasi di Ndoso tidak dihadiri saksi pasanagn calon. Diinformasikan juga bahwa Marsel masuk dalam ruangan PPK,” katanya.
Ia menjelaskan, mereka mencurigai kehadiran Marsel, karena itu, mereka mengejarnya.
Beni Minjo, dari tim Maxi-Asis yang juga ikut melakukan penangkapan, juga mengakui hal itu.
“Mendengar ada DPR yang masuk dalam ruang PPK, tim Maxi-Asis langung kejar,” katanya.
Namun, mereka tidak menjelaskan lebih jauh terkait tudingan adanya ancaman dengan senjata tajam terhadap Marsel.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, dalam surat pernyataan yang ditandatangani Marsel di Panwas, ia menyatakan, “telah melakukan upaya pemenangan terhadap Paket Gusti- Maria, dengan cara membayar wajib pilih di seluruh dapil II (Kecamatan Macang Pacar, Kuwus dan Ndoso – red), senilai RP. 200.000 setiap wajib pilih.”