Kisah yang Tercecer

Baca Juga

Kini, semuanya tinggal cerita bersama kenangan yang kau sisakan untukku. Bagimu, mungkin kotaku ibarat bandara yang selalu memiliki dua makna. Perjumpaan dan perpisahan, datang dan pergi, kebahagiaan dan kesedihan. Kira-kira itu yang kurasakan dahulu setelah perpisahan itu.

Di luar, gerimis belum reda. Kami masih bertahan disini dengan segelas teh hangat yang sudah hampir habis. Aku teringat sebelum kucurahkan semua padanya di kedai ini sempat kulalui jalanan itu bersamanya kembali di sore ini.

Semuanya masih tetap seperti dulu menjadi sebagian kenangan yang tersisa, juga kini kembali kami rasakan kehangatan jiwa yang dulu pernah bersama.

Tetapi, baik masa lalu, kemarin, maupun esok bukanlah batas dari waktu.

Perjalanan tadi sekedar menapaki kembali jejak yang pernah dilalui. Senja ini, masih di sudut kotaku bersama gerimis yang terus turun. Aku berdiri dibawah atap ini…hanyut dalam  rintik-rintik hujan yang mulai mengecil…bersama kabut yang mengalun lembut…dingin….dan tampak pekat…dimana sepiku tersangkut pada riuhnya hujan senja ini. Heningku tertambat pada kebisuan senja kotaku, hingga lamunanku buyar oleh sentuhannya.

“Enu, mengenang bukan berarti mengembalikan semuanya, walapun rasa itu tidak pernah berbohong. Sangat berat memang melupakan semuanya apalagi dengan aneka kisah yang menghiasinya. Dirimu selalu kurasakan bagian dari kisahku, baik suka maupun dukaku. Walau aku tahu, enu selalu menghindariku.”

Sekali lagi aku tertegun, menatapnya.

“Aku memahami semua itu enu, karena enu terlalu istimewa untukku. Istimewa karena aku belajar mencintai secara tulus saat bersamamu, terasa sulit membalaskannya”. “Kain adat pemberianmu masih tersimpan rapi dan aku masih memakainya sampai sekarang. Cintamu masih terasa, hangat. Kalau aku lagi tak di rumah, mama yang menyimpan kain itu karena mamapun tahu sejarah kain itu dan mama menyukainya juga. Bukan soal kainnya, tapi cintamu enuku.”

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini