Selama satu dekade, Rumah Tenun Baku Peduli berupaya melestarikan budaya tenun demi memberdayakan penenun secara ekonomi. Tempat ini menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan saat berkunjung ke Labuan Bajo.
Meski dengan kondisi keterbatasan fisik, yang membuat bocah 12 tahun itu tidak bisa mengenyam pendidikan formal seperti anak-anak lainnya, ia piawai bisa menulis, menggambar dan membaca. "Saya ingin sekolah," katanya.
Di bangku kuliah, Yoseph Ronaldi belajar teologi karena ingin menjadi Guru Agama Katolik. Namun, ia banting stir menjadi pebisnis kopi setelah mendengar cerita kekalahan petani kopi di kampungnya, Colol karena praktik ijon dan dominasi tengkulak. Kini, selain brand Ponan Coffee miliknya sudah merambah pasar kopi biji dan bubuk di Ruteng dan Labuan Bajo, ia juga membantu memberdayakan para petani kopi.
Di usianya yang ke-55 tahun, Prudensia Sitia yang ditinggal suaminya tahun lalu, mencari rejeki dengan memulung di kota Labuan Bajo. Ia potret dari orang lokal yang berusaha dengan daya sendiri bertahan hidup di kota itu yang terus menjadi sasaran berbagai proyek pariwisata dalam beberapa tahun terakhir.
Tinggal sendirian di sebuah gubuk kecil, Maria Goreti Lanu, perempuan 54 tahun di Ruteng, Kabupaten Manggarai berusaha bertahan hidup dengan berjualan kue. Sambil terus berjuang, ia berharap bisa mendapat bantuan hunian yang layak
Dikenal sebagai daerah penghasil kopi berkelas, yang kualitasnya sudah diakui secara nasional, bahkan mendunia, kondisi kehidupan petani di Colol masih memperihatinkan. Harga jual yang mereka dapat dari jerih payah mengolah kopi begitu rendah.
Maria, Agnes, Aldina dan ratusan warga Mesi lainnya, kini boleh bernapas legah. Mereka tidak lagi berjalan kaki, melewati jalan sempit dan curam, menuju mata air Wae Sior dan Wae Sele. Sumber air sudah dekat dengan rumah mereka.
Jalan kaki, lalu menyeberangi sungai sambil membawa berbagai perlengkapan untuk ujian menjadi jalan satu-satunya bagi murid di Manggarai Timur untuk bisa mengikuti ujian berbasis digital.
Selain mematuhi SOP, agen travel yang beroperasi Labuan Bajo juga perlu terdaftar pada asosiasi yang ada, agar memudahkan kontrol dan koordinasi ketika terjadi masalah.
Penulis, seorang imam Katolik, menyoroti dua skema penguasaan lahan secara masif di Labuan Bajo yang berdampak bagi ekologi dan sosial; pembangunan berbagai infrastruktur skala besar dan alih kepemilikan lahan dari warga setempat ke para pemodal.
Telantarnya terminal ini yang berdampak pada kesemrawutan kota menimbulkan pertanyaan terkait komitmen pemerintah menata Labuan Bajo sebagai 'smart city'