Labuan Bajo, Floressa.co – Abu letusan Gunung Sangiangapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (30/5/2014) sore, kini menyebar hingga ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur NTT.
Salah seorang Warga Kota Labuan Bajo, Benyamin Jemalu mengatakan kepada Floresa di Labuan Bajo, Sabtu (31/5/2014), ketika bangun pagi, ia melihat kotoran-kotoran abu di motornya. Menurut dia, abu ini menyebabkan aktivitas warga yang terganggu.
Hildegonda Anggong, warga Kecamatan Lembor menuturkan, aktivitas warga di Kecamatan Lembor dan Lembor Selatan juga sangat terganggu.
Abu vulkanik, kata dia, sangat banyak sehingga aktivitas warga masyarakat di Pasar Waenakeng, Kecamatan Lembor sangat terganggu.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Donatus Jabur mengatakan, pemerintah sudah membentuk posko bencana.
Menurutnya, hasil pengamatan petugas di lapanga menunjukkan, abu vulkanik Gunung Sangiang sangat mengganggu di sekitar Taman Nasional Komodo.
“Yang terganggu di Pulau Komodo dan Pulau Rinca serta sejumlah desa di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Kapal wisata yang hendak ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca serta kapal-kapal nelayan masih memantau abu vulkanik di sekitar wilayah Taman Nasional Komodo. Saat ini mereka belum berangkat karena masih memantau kondisi abu vulkanik,” jelasnya.
Jabur menjelaskan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Barat selalu berada di lapangan untuk memantau perkembangan abu vulkanik ini.
Petugas, kata dia, selalu siaga untuk memberikan bantuan kepada warga masyarakat.
Pantauan Floresa, abu vulkanik ini sudah menyebar sampai di Waelengga, Ibukota Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.
Penerbangan ke Bandara Komodo Dihentikan
Dampak abu vulkanik ini sudah terasa di Bandara Komodo, Labuan Bajo. Penerbangan dari dan ke Bandara Komodo dihentikan sementara.
Endi Jaweng, salah satu penumpang yang hendak berangkat ke Jakarta menjelaskan, mereka tidak bisa berangkat sesuai dengan jadwal yaitu Sabtu kemarin karena otoritas Bandara Udara Komodo menginformasikan bahwa penerbangan dihentikan sementara.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai Barat, Gayetanus Ganggur menjelaskan, jarak pandang di Bandara Udara Komodo tidak bisa didarati pesawat.
”Belum tahu sampai kapan penerbangan dibuka kembali tergantung cuaca dari abu vulkanik. Jarak pandang tidak memungkinkan pesawat mendarat di Bandara Udara Komodo. Apabila abu vulkanik sudah menipis maka otoritas Bandara Udara Komodo menginformasikan kepada seluruh penumpang yang bepergian,” jelasnya.
Laporan Markus Makur, Labuan Bajo